Total Korban Meninggal pada Gempa Turki dan Suriah Diperkirakan Mencapai 1200 orang

Kepala Negara Turki Recep Erdogan menyatakan paling tidak 912 orang meninggal dunia di Turki, tengah Suriah berkata 320 orang meninggal.

Perincian korban di Suriah diberitakan oleh maktab Syrian Observatory for Human Rights yang berplatform di Inggris. Guncangan besar yang terjalin pada Senin pagi masa setempat mengguncang tepian kedua negeri.

Dengan begitu, jumlah estimasi sepenuhnya koban meninggal dalam guncangan ini saat ini sudah melewati 1.200 orang.

 

Apa yang terjalin di Suriah?

Beberapa film dan gambar bermunculan, memberitahukan kehancuran serius yang terjalin di negeri ini.

Dalam satu film yang sudah diverifikasi oleh BBC, di Aleppo yang terdapat di barat laut, penduduk bubar dan berteriak saat semacam konstruksi lungsur jadi serbuk raksasa.

Beberapa wilayah yang terdampak serius oleh guncangan tidak berada di dasar pengawasan negara, alhasil akses untuk pemeliharaan kedokteran dan perkakas kronis terpojok terbatas.

White Helmets, politik partai kemanusiaan yang berkerja di daerah-daerah yang dikendalikan oleh pembangkang di Suriah, sudah memohon bantuan terhadap dunia.

 

Di mana episentrum guncangan?

Guncangan dengan ketahanan 7,8 magnitude terjalin pada Senin pagi masa setempat saat banyak orang tengah tidur. Sehabis itu, belasan guncangan terusan tengah dirasakan penduduk sepanjang berjam-jam.

Golongan mukhalis saat ini tengah mengerjakan kegiatan pencarian dan pengamanan orang-orang yang tertangkap di dasar reruntuhan sesudah ratusan kantor musnah di kedua negeri.

Turki mengumumkan status terpojok negeri di provinsi-provinsi yang terdampak dan memohon penduduk untuk tidak memakai telepon seluler alhasil tim-tim mukhalis dapat berkoordinasi.

Jutaan orang di Turki, Suriah, Lebanon, Siprus, dan Israel diberitakan merasakan getaran guncangan – yang titik pusatnya berada di dekat Kota Gaziantep di Turki.

Departemen Kesehatan Suriah menyatakan korban meninggal ditemui di Provinsi Aleppo, Latakia, Hama dan Tartus.

Banyak konstruksi lungsur dan tim mukhalis sudah dikerahkan untuk mencari korban aman di dasar gundukan puing-puing ataupun reruntuhan dalam rasio sungguh besar.

 

Mengira-ngira akan ‘akan mati’ karna guncangan

Seseorang cowok menyatakan terhadap BBC apabila dia percaya keluarganya “akan mati” saat guncangan mengguncang kondominium berlantai lima, tempat mereka bersemayam, di Kota Adana, Turki bagian selatan.

“Saya belum sempat mengamati yang serupa ini dalam hidup saya. Kami bergerak nyaris satu menit,” ucap Nilüfer Aslan.

Saat gejolak itu, dia memanggil para personel keluarganya yang berada di kamar lain.

“[Saya bertutur] ‘Ada guncangan, yuk kita mati bersama di tempat yang sama’… Itu satu-satunya hal yang teringat di pikiran saya.”

Tengah guncangan menyudahi, Aslan melarikan diri ke luar kondominium.

“Saya tidak membawa apa pun, saya berdiri di luar dengan bersandal,” ujarnya, seraya melihat empat konstruksi di sekelilingnya lungsur.

‘Tidak sempat merasakan hal serupa ini dalam 40 tahun’

Masyarakat setempat menjabarkan keresahan dan kekhawatiran saat guncangan seru mengguncang pada dini hari.

“Foto berguguran dari bilik rumah,” membuka Samer, penduduk ibu kota Suriah, Damaskus, terhadap Kantor Berita Reuters.

“Saya bangun dengan dibekap keresahan. Kami sekeluarga selanjutnya berdiri di depan pintu.”

Di Kota Gaziantep, Turki, seseorang penduduk bernama Erdem menjabarkan gejolak hebat.

“Saya tidak sempat merasakan hal serupa ini sepanjang 40 tahun hidup saya,” ujarnya terhadap Reuters via telepon.

“Seluruh orang bercokol di mobil mereka, ataupun berusaha mengemudi ke ruang terbuka yang jauh dari konstruksi.”

“Saya memikirkan tidak ada satu orang pun di Gaziantep yang ada di rumah mereka kini.”

Cowok yang lain di Kota Pazarcık menyatakan, keluarganya bangun karna gejolak kokoh, dan menanti dengan gelisah sampai pagi buta sampai, dalam pagutan cuaca dingin dan kondisi panik.

“Ada konstruksi yang musnah di kurang lebih saya, ada rumah yang dibakar. Ada konstruksi yang retak. semacam konstruksi lungsur cuma berjarak 200 meter dari tempat saya berada kini,” ujar Nihat Altundağ, sepertyi diberitakan The Guardian.

“Orang-orang seluruhnya di luar, seluruhnya dalam keresahan.”

 

Puluhan konstruksi cacat

Di kota Osmaniye dan Şanlıurfa, yang terdapat di bagian tenggara Turki, diberitakan sekurang-kurangnya 50 konstruksi cacat kedua kota ini berada di bagian tenggara Turki.

Sebelumnya, guncangan kokoh sudah melanda daerah Gaziantep di bagian tenggara Turki, dekat tepian Suriah.

Getaran guncangan terasa sampai ke ibu kota Ankara, dan kota lain di Turki, dan juga daerah yang lain.

Banyak konstruksi runtuh, dan diberitakan orang-orang tengah terperangkap di dalamnya.

Menteri Dalam Negeri Turki, Suleymon Soylu menyatakan 10 kota terdampak guncangan: Gaziantep, Kahramanmaras, Hatay, Osmaniye, Adiyaman, Malatya, Sanliurfa, Adana, Diyarbakir dan Kilis.

Peliput BBC di Diyarbakir, bagian timur laut Gaziantep, berkata semacam kantor pusat perbelanjaan di kota itu runtuh.

 

Getaran guncangan juga terasa sampai ke Suriah, Lebanon dan Siprus.

Rushdi Abualouf, Produser BBC di lajur Gaza, menyatakan guncangan kurang lebih 45 detik mengguncang rumahnya.

Seismolog Turki memprediksi ketahanan guncangan mendekati 7,4 magnitudo.

Mereka menyatakan apabila guncangan kedua melanda daerah itu cuma sebagian menit selanjutnya.

Turki terdapat di salah satu mandala lerang guncangan paling aktif di dunia.

Pada 1999, lebih dari 17.000 orang meninggal menyusul guncangan kokoh yang meluluhlantakkan bagian barat laut negeri itu.

Di Diyarbakir timur laut Gaziantep, pencarian selagi dilakoni untuk orang-orang yang terperangkap di konstruksi yang cacat.